jump to navigation

Press Realese Laskar Pelangi The Movie September 15, 2008

Posted by bangzenk in Pelontar.
Tags: , , , ,
6 comments

3 anak
Laskar Pelangi Siap di Layar Lebar Kolaborasi Peran 12 Anak Belitong Asli dengan 12 Aktor Profesional Indonesia

Setelah sukses menjadi novel best seller dengan penjualan lebih dari 500.000 eksemplar, kini Laskar Pelangi siap diangkat ke layar lebar dan akan memasuki tahap syuting pada tanggal 25 Mei 2008. Film ini diproduksi oleh Miles Films bekerjasama dengan Mizan Cinema Productions, ”B” Edutainment dan Iluni UI.

Laskar Pelangi
adalah sebuah kisah anak bangsa yang menggambarkan perjuangan guru dan 10 siswa di Belitong untuk sebuah pendidikan. Ide pembuatan film ini berawal dari rasa kagum Mira Lesmana dan Riri Riza selaku Produser dan Sutradara film ini terhadap buku karya Andrea Hirata yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2004. “Buku Laskar Pelangi sanggup membuat kita tiba-tiba merasa bangga jadi orang Indonesia dan memompa semangat serta optimisme kebangsaan, dengan hadirnya karakter anak-anak Laskar Pelangi, Ibu Muslimah dan Bapak Harfan,” ucap Mira Lesmana selaku Produser film ini.

Selaku sutradara film Laskar Pelangi, Riri Riza mengungkapkan: “Laskar Pelangi memiliki cerita yang unik dan penuh dinamika dengan hadirnya 10 siswa dengan kararkter yang sangat kuat dan seorang guru ambisius yang mempunyai cita-cita besar dan luhur. Dan Andrea Hirata adalah faktor yang sangat penting kenapa kami ingin memfilmkan buku Laskar Pelangi ini. Saat pertama kali ketemu dengan Andrea, ada antusiasme yang terlihat di dirinya. Bertemu Andrea Hirata seperti melihat matahari yang bersinar keras sekali dan sangat inspiring.”

anak-anak laskar pelangi

Bagi sang penulis, Andrea Hirata, bukan hal yang mudah untuk mengijinkan karya sastra pertamanya ini untuk difilmkan. Jelas Andrea mempunyai alasan khusus kenapa ia mempercayakan penggarapan film Laskar Pelangi ini kepada Mira Lesmana dan Riri Riza. “Ada beberapa alasan kenapa saya rela menyerahkan cerita Laskar Pelangi ini kepada Mira Lesmana dan Riri Riza. Pertama, Mira dan Riri adalah sineas yang memiliki integritas, yang tidak semata melihat keinginan pasar dalam membuat karyanya. Kedua, Mira dan Riri mempunyai talent yang langka dalam membuat sebuah karya seni. Mereka bisa membuat film box office, tapi tetap bermutu. Dan setelah lama bergaul dengan mereka, saya semakin yakin kalau kedua sineas ini mempunyai indra keenam dalam membuat sebuah karya dan mempunyai perspektif yang unik,” ungkap Andrea.

Sementara menurut Putut Widjanarko, Vice President Operation Mizan Publika, dengan terjunnya Mizan dalam produksi film ini merupakan konsekuensi logis dari strategi pengembangan Mizan ke depan. “Mizan Prouductions sangat bangga bekerjasama dengan Miles Films menghadirkan film yang ditunggu-tunggu kehadirannya oleh masyarakat Indonesia ini. Apalagi buku best seller Laskar Pelangi adalah terbitan salah satu penerbit dalam kelompok Mizan, yaitu penerbit Bentang Pustaka.”

Setelah melewati proses pertemuan dan diskusi dengan sang penulis selama satu tahun, akhirnya Juli – Desember 2007, proses penulisan skenario yang ditulis oleh Salman Aristo, dibantu oleh Riri Riza dan Mira Lesmana pun dimulai. Dan persiapan produksi pun sudah dilakukan sejak Juli 2007 lalu dengan melakukan proses penulisan skenario, survey lokasi, serta casting para pemain Laskar Pelangi. “Dalam proses pembuatan film ini hampir 100% pengambilan gambar dan syuting dilakukan di Belitong. Dan satu hal yang cukup istimewa di film ini, 12 orang pemain, 10 Laskar Pelangi dengan dua karakter pelengkap yang memerankan Flo dan A Ling, semuanya asli dari Belitong,” cerita Mira, antusias.

Adapun keinginan Rira dan Mira untuk menampilkan anak-anak asli Belitong agar chemistry antara cerita dan para pemain muncul secara real dan natural. “Sejak awal kami memang tidak terpikirkan untuk menggunakan pemain di luar kota Belitong untuk tokoh-tokoh anak Laskar Pelangi. Jadi proses hunting dan casting pemain pun sudah kami lakukan sejak awal persiapan produksi,” ujar Riri. “Meskipun anak-anak ini belum berpengalaman dan awam dengan dunia akting, tapi mereka ini adalah anak-anak yang sangat berbakat, punya keberanian, mau mencoba, dan yang terpenting, mereka bisa mempresentasikan tokoh-tokoh utama di film ini,” lanjut Mira.

Setelah menjalani proses hunting dan casting di Belitong, akhirnya terpilih juga 12 orang pelajar Belitong yang akan memerankan karakter Ikal, Lintang, Mahar, Syahdan, Borek, Kucai, A Kiong, Sahara, Trapani, Harun, Flo, dan A Ling.

Meski begitu, bukan berarti Mira luput menampilkan para pemain profesional. 12 nama aktor profesional pun turut tampil meramaikan film ini, seperti Cut Mini, Ikranegara, Lukman Sardi, Ario Bayu, Tora Sudiro, Slamet Raharjo, Alex Komang, Mathias Muchus, Rieke Diah Pitaloka, Robbie Tumewu, JaJang C. Noer, dan Teuku Rifnu Wikana .

Film yang diperuntukkan bagi semua umur dan kalangan ini rencananya akan beredar di bioskop di seluruh Indonesia pada liburan Lebaran 2008 ini.

Updated: Laskar Pelangi The Movie akan ditayangkan mulai 25 September 2008!!

Film Laskar Pelangi September 8, 2008

Posted by bangzenk in Pelontar.
Tags: , , ,
13 comments

film laskar pelangiSetelah merampungkan tahap persiapan, film Laskar Pelangi, dari novel laris karya Andrea Hirata, memulai syuting perdana di Belitung pada 25 Mei 2008.

Dari novel yang bercerita kisah anak bangsa yang menggambarkan perjuangan guru dan 10 siswa di Belitung untuk sebuah pendidikan itu bakal digarap oleh sutradara Riri Riza dan diproduseri Mira Lesmana.

Mira menuturkan, keputusan untuk mengangkat kisah ini ke layar lebar, bermula dari rasa kagum dua sineas muda tersebut terhadap karya Andrea yang diterbitkan kali pertama pada tahun 2004.

Sementara bagi Andrea, bukanlah hal yang mudah untuk mengiyakan sodoran rencana dari Mira dan Riri tersebut. Adaptasi dari novel ke sebuah skenario film, yang lantas dituangkan ke dalam medium film, belum tentu dapat memuaskan para pendahulu, alias para pembaca yang telah gandrung dengan versi bukunya.

Namun, kata Andrea, kenapa tidak membuat sebuah karya yang jelas berbeda dengan bukunya. “Kita musti jelaskan spektrum, dimensi, apresiasi, dan estetika, antara buku dan film itu sama sekali berbeda. What`s the point making a movie, kalau dia sama persis dengan bukunya,” ujar Andrea.

“Novelis, musti open minded dan terbuka dengan kreativitas dan enerji baru.”

“Dari awal saya terdorong, mudah-mudahan filmnya nggak sama,” tambah Andrea.

Mira pun berujar, “Andrea sendiri menyatakan, kalau filmnya sama dengan novelnya, mendingan nggak usah bikin film aja. mendingan orang-orang baca aja bukunya. Dia justru mengharapkan ada sesuatu yang bisa kita tambahkan di dalam film ini.”

“Ini medium yang berbeda. Kalau kemudian kami ingin mengangkat Laskar Pelangi ke layar lebar, saya ingin memastikan, kita pakai segala kemungkinan yang bisa untuk kita kembangkan dari novelnya,” kata Mira.

“Riri mempunya visinya sendiri. Otomatis, kalau novelnya karya Andrea Hirata, filmnya akan menjadi karya Riri.”

Munculnya perbedaan antara versi novel dan film, kata Mira, bakal terlihat jelas nantinya dari beberapa tokoh baru yang dimunculkan, yang sebelumnya tidak pernah ada dalam versi novel. “Bahwa dalam adaptasi dari novel Andrea ke skenario ini, ada beberapa tokoh yang mungkin memang tidak ada di buku. Tetapi dari hasil diskusi kami dengan Andrea dan juga Bu Muslimah (salah seorang tokoh dalam Laskar Pelangi), ada beberapa tokoh yang kemudian kita angkat di dalam ceritanya (versi film),” ungkap suami aktor Mathias Muchus ini.

“Ada 63 tokoh dalam cerita film ini, selebihnya kita akan didukung pemain-pemain, anak-anak dan dewasa, dari belitung,” tambah Mira.

Pasca proses pencarian para pemeran film ini, terpilih 12 pelajar asal Belitong yang akanmemerankan karakter Ikal, Lintang, Mahar, Syahdan, Borek, Kucai, A Kiong, Sahara, Trapani, Harun, Flo, dan A Ling.

Film produksi Miles Films yang direncanakan bakal diputar di bioskop-bioskop Tanah Air pada September 2008 ini, juga memasang sejumlah pemain film profesional seperti Cut Mini, Ikranegara, Lukman Sardi, Ario Bayu, Tora Sudiro, Slamet Rahardjo, Alex Komang, Mathias Muchus, Rieke Dyah Pitaloka, Robby Tumewu, Jajang C Noer, dan Teuku Rifnu Wikana.

Gatra